Speysidecooperage – Kung Tang RGO303 Hwee Koan, Serikat Buruh Pertama di Indonesia yang Rayakan May Day

Speysidecooperage – Peringatan Hari Buruh 1 Mei memiliki cerita rgo303 link alternatif yang panjang. Berdasarkan catatan sejarah, hari buruh sudah diperingati para pekerja Amerika Serikat sejak abad ke-19.

Kala itu, para pekerja di AS mengeluhkan pekerjaanya. Sebab mereka diharuskan bekerja belasan jam.

Menanggapi protes tersebut, American Federation of Labour (AFL) melakukan pertemuan di Chicago, AS pada tahun 1884 dan memproklamirkan 8 jam kerja untuk tenaga kerja. Setahun setelahnya, Knights of Labour, salah satu organisasi buruh terbesar di AS melakukan mogok kerja demi mendukung apa yang disampaikan AFL.

Melansir Okezone, tepat pada 1 Mei 1886 ada lebih dari 300 ribu pekerja dari 13 ribu perusahaan tumpah ruah di jalan. Jumlah tersebut ditambah dengan 100 ribu buruh yang juga mengadakan mogok kerja.

Awalnya aksi berjalan damai. Kemudian aksi damai itu berujung bentrok pada 3 Mei 1886. Pihak kepolisian Chicago terlibat bentrok dengan buruh di McCormick Reaper Works. Insiden itu menimbulkan korban jiwa, sehingga berimbas pada aksi protes keesokan harinya di Haymarket Square.

Di Indonesia, peringatan Hari Buruh pertama kali dilakukan oleh serikat buruh Kung Tang Hwee Koan pada 1 Mei 1918. Kung Tang Hwee Koan merupakan serikat buruh etnis Tionghoa yang memperingati May Day di Surabaya.

Berbagai sumber menyebut bahwa seruan aksi May Day ini disebarkan secara luas di seluruh Hindia Belanda. Namun, massa yang berpartisipasi sangat sedikit karena terkendala bahasa. Sebagian besar massa yang datang dalam perayaan ini adalah orang-orang Tionghoa dan Eropa.

Acara tersebut ditulis oleh Henk Sneevliet, seorang penulis dan revolusioner Belanda. Dalam tulisannya itu, Sneevliet mengutarakan kekecewaannya lantaran aksi May Day pertama hanya dihadiri orang-orang Belanda.

Padahal, penyebaran beritanya sudah cukup pasif. Serikat rgo303 deposit 10k bonus 10k buruh Kung Tang Hwee Koan sendiri diketahui berkantor pusat di Shanghai, China. Namun, anggota buruhnya tersebar di berbagai negara, termasuk Hindia Belanda (kini Indonesia).

Terhitung sejak tahun 1918 sampai 1926, asosiasi atau gerakan buruh di Hindia Belanda rutin merayakan May Day. Dalam setiap peringatannya, para buruh melakukan mogok kerja besar-besaran.

Berbagai persoalan buruh lantang disuarakan, mulai dari pemutusan kerja tanpa alasan, jumlah gaji, dan persoalan jam kerja.

Peringatan Hari Buruh di Indonesia sempat sulit dilakukan pada tahun 1926 dan 1927 karena terjadi pemberontakan PKI melawan kolonialisme Belanda. Hari Buruh Sedunia kembali dirayakan di Indonesia setelah kemerdekaan.

Tentang Penulis

jcx8s

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *